Dinner-Story by Yomita Sonia Tanjung
Jessica baru pulang ke apartemen nya, dan menelepon teman lamanya.
"Hai... How are you?" Tanya Jessica.
"I am very fine..." Jawab temannya yang bernama Lisa.
"Oh, iya... Bagaimana kalau kamu kerumah ku saja? Aku sedang ngerasa kesepian disini."
"Apa adikmu tidak ada di rumah?"
"Tidak ada. Aku baru saja mengantarkan ia pulang."
"Kurasa kamu lupakan saja mantan kamu."
"Aku tidak bisa melupakannya, because I love him so much..."
"Tapi ia sudah jahat ke kamu, lalu ninggalin kamu..."
"Ya, sih..."
"Kurasa kamu harus berkenalan dengan seseorang."
"Siapa?"
"Kamu harus mencoba situs web kencan. Aku baru saja mendapatkan pacar dari situs web itu. Aku berkencan dengan ia, lalu jadian deh dengan ia."
"Oh... Kevin, right?"
"Yess..."
"Baiklah, aku akan mencobanya. Thank you Lisa..."
Jessica mencoba situs web kecan online tersebut, dan ia tertarik dengan seorang pria. Pria itu bernama Darren. Dan Jessica pun mencoba untuk menelepon dengan pria itu.
"Hai..." sapa Jessica di web itu.
"Hai juga." balas Darren.
"Apa aku bisa mengenalimu?"
"Yess, of course."
"Apa kita boleh bertemu?"
"Boleh, tapi kapan?"
"Hari Senin? Bisa?"
"Dimana?"
"Di Taman."
"Tentu saja. Aku libur hari Senin."
"Ok. Jam berapa?"
"Jam 4 sore? Gimana?"
"Ok."
Jessica pun bercerita kepada Lisa, tentang pria bernama Darren itu. Dan Lisa bertanya,
"Apa kau yakin ia orang yang baik?" Tanya Lisa
"Aku tidak tahu. Tapi kurasa ia orang yang baik, Lisa." Jawa Jessica.
"Oh. Tapi kurasa, kamu harus berhati-hati. Jangan sampai jatuh dua kali."
"Ya, Lisa."
"Apa kamu ingin aku temani saja ke sana?"
"Tidak usah, Lisa."
"Are you serious?"
"Ya... Lagi pula aku bisa sendiri."
"Ok."
Jessica bertemu dengan pria itu, Darren memakai kameja yang rapi, bersih dan membawa seikat bunga mawar untuk Jessica.
"Jessica..." panggil pria itu.
"Ya?" Jawab Jessica.
"Hai, aku Darren."
"Aku Jessica."
"Kamu terlihat sangat cantik."
"Thank you."
"Sama-sama."
"Hobi kamu adalah melukis?"
"Ya... Kamu apa?"
"Aku lebih suka memainkan gitar."
"Kamu suka bernyanyi?"
"Sedikit, tapi lebih suka memainkan gitar. Karena suaraku tidak kesampaian."
"Tapi aku lihat kamu di video Youtube... dan kamu bernyanyi sangat bagus."
"Oh, iya?"
"Ya... Suara mu bagus..."
"Thank you..."
"Kamu mau makan?"
"Tentu saja."
"Ok."
Jessica pun makan bersama dengan Darren, Darren menunjukkan perhatian lebih terhadap Jessica. Jessica pun jatuh cinta terhadap Darren.
"Jess? Apa kamu mau kerumah ku?" Tanya Darren.
"Ke rumah kamu?" Tanya bingung Jessica.
"Ya."
"Ya."
"Tapi mau ngapain?"
"Aku ingin memperkenalkan pacar ku pada ibuku..."
"Pacar? Tapi kita baru kenal?"
"Tidak apa-apa, kan?"
Jessica pun menerima tawarannya Darren. Darren menutupi matanya Jessica dengan kain, lalu membawanya masuk ke rumah nya. Ternyata itu adalah rumah ibunya Jessica.
"Ini... rumah ibuku. Dimana ibuku?" Tanya Jessica.
"Ibumu ada di ruang kamarnya." Jawab Darren.
Lalu Jessica memeriksa kamar ibunya, ternyata ibunya sedang dikurung di perangkap binatang.
"Jess! Kamu baik-baik saja kan?" Tanya ibunya.
"Iya Bu. Ibu apa semuanya baik?" Tanya Jessica.
"Tidak... Darren adalah seorang kriminal, ia pernah membunuh kekasihnya, orangtuanya, bahkan orangtua kekasihnya. Ia telah membunuh 3 keluarga. Dan ia akan membunuh kita."
Lalu Darren menutup pintu dan berbicara pada Jessica dan ibunya di dalam kamar ibunya Jessica.
"Kau tahu? Wanita itu memutuskan hubungannya dengan ku. Aku gak bisa bertahan lagi. Jadi aku membunuhnya. Aku sangat senang, jika membunuh seorang gadis yang pernah menolakku dulu. Yaitu, kau. Apa kau masih ingat aku? Aku begitu sangat mencintai kamu." Kata Darren.
"Apa maksudmu?" Tanya Jessica.
"Kenapa kau menolak keinginan ku untuk bisa berhubungan dengan mu?"
Jessica hanya terdiam saja,
"Kali ini kau akan menyaksikan kematian ibumu. Ibu mu akan mati."
"Darren, kenapa kau membuat ku takut? Kenapa kau ingin melakukan semua ini?"
Lalu saat Darren mencoba untuk membunuh ibunya, ibu nya menyuruh ia untuk berlari.
"Lari lah!"
Darren membunuh ibunya dengan memotong lidah ibunya Jessica
Darren membunuh ibunya dengan memotong lidah ibunya Jessica
Jessica tidak bisa melakukan apa-apa untuk menyelamat kan ibunya. Lalu Jessica bersembunyi di dalam lemari. Lalu Jessica melihat Darren masuk di dalam persembunyian.
"Jessica? Baby... Where are you???" Tanya Darren sambil menyeret mayat ibunya.
Lalu Jessica menutup matanya,
"Ibu, maafkan aku..." Bisik Jessica.
Darren pun menunggunya keluar dari lemari.
"Aku akan menunggumu keluar dari lemari."
Lalu Jessica melihat sebuah pisau kecil. Ia langsung keluar dan menusuk mata nya Darren. Darren berteriak kesakitan. Jessica menusuk Darren dengan kemarahan. Dan Darren meninggal.
Lalu Jessica menelepon polisi.
Saat di dalam rumah sakit, Jessica terbangun dari mimpi buruknya. Dan berteriak,
"IBU!!! IBU!!!"
The End
Komentar
Posting Komentar