Senja Tanpa Warna - Yomita Sonia Tanjung
Hi, everyone... Anyway, how are you today? So, hari ini aku telah menulis cerpen yang berjudul "Senja Tanpa Warna". Karena aku ingin kalian tahu bahwa cinta itu bisa datang dari mana saja... Aku jarang menulis cerpen, karena aku merasa tidak ada yang akan baca. Tapi aku menulis cerpen ini supaya kalian bisa memimpikan sosok pasangan yang akan ada untuk kalian... Jadi, selamat membaca dan menikmati cerpen karya ku.
:)
- Love Your Life -
________________
"Penulis itu harus berpikir dengan tenang dalam memikirkan kata-katanya..." Kata Kevin pada saat ia mempresentasikan tentang cara ia menulis pada semua orang yang hadir di acara nya tentang dunia sastra dan penulisan.
Kevin melihat seorang pria yang sedang duduk dan mengangkat tangannya,
"Apa yang ingin anda tanyakan?" Tanya Kevin pada pria itu.
"Saya ingin bertanya, Ka. Salah satu karya Kakak yang berjudul 'Senja Tanpa Warna', apakah itu adalah pengalaman pribadi Kakak sendiri?" Tanya pria itu.
Kevin hanya terdiam selama beberapa detik, karena mengingat masa lalunya dengan seorang gadis yang bernama Keisha. Keisha adalah sahabatnya yang telah membuat ia jatuh cinta, Keisha memiliki mantan kekasih yang bernama Melvin. Keisha juga termasuk anak yang broken home, karena ayah dan ibunya telah berpisah sejak ia masih kecil, karena sang ayah sering memukuli ibunya. Saat itu Keisha tinggal bersama ibunya dan pindah ke rumah yang kecil dan sederhana. Keisha yang saat itu sedang merenung dan menatap senja, ia pun dikejutkan oleh seorang anak laki-laki yang ternyata itu adalah Kevin.
"Kenapa kamu menangis di sini?" Tanya Kevin.
"Tidak apa-apa." Jawab Keisha sambil menghapus air matanya dan pergi meninggalkan Kevin.
Semenjak saat itu Kevin ingin berteman dengan Keisha, tapi selalu ditolak oleh Keisha. Kevin selalu mengorbankan apapun demi Keisha kecil, tapi Keisha tidak melihat ketulusan Kevin. Kevin selalu mencoba membantu Keisha dengan hal-hal kecil seperti membantunya mengerjakan tugas sekolahnya. Akhirnya Keisha bicara pada Kevin,
"Kamu jangan seperti ini, aku jadi takut. Jangan berbuat baik pada ku, karena aku bukan orang baik." Kata Keisha.
Kevin pun hanya terdiam dan menganggukkan kepalanya, kemudian meninggalkan Keisha dengan wajahnya yang sedih. Keisha mulai menyesali perkataannya, tiba-tiba saja ada sekelompok anak yang ingin mengganggu Keisha dengan memakai status keluarganya, Keisha pun menangis saat mendengar hal itu. Kevin pun melihat keluar jendela dan melihat Keisha yang sedang diganggu oleh anak-anak itu. Kevin pun menghampiri Keisha dan menolong Keisha, Keisha pun akhirnya sadar dengan ketulusan Kevin.
Keisha pun mulai mengajak Kevin bermain dengannya, Kevin mengajari Keisha bermain sepeda, Kevin selalu mengajari Keisha soal matematika, meskipun usia mereka berbeda 3 tahun. Hingga berjalannya waktu, Kevin pun jatuh cinta pada sahabatnya, yaitu Keisha. Keisha sangat tertarik dengan sastra, Kevin selalu diajarkan tentang penulisan. Bagi Keisha, dirinya seperti "senja tanpa warna". Karena kehidupan Keisha tidak akan ada artinya, jika tidak ada Kevin.
Pada saat Kevin mengajak Keisha untuk bersepeda, Kevin pun menyatakan perasaannya. Saat mendengarkan pernyataannya Kevin, Keisha hanya terdiam dan menangis, karena ternyata selama ini ia pernah mengalami kekerasan dari ayahnya dan mantan pacarnya. Melihat Keisha yang menangis, Kevin memeluknya dan meminta maaf tentang perasaannya pada Keisha.
Kevin pun pergi untuk melanjutkan hidupnya sebagai mahasiswa, Keisha yang waktu itu baru lulus Sekolah Menengah Pertama hanya bisa mengucapkan selamat tinggal. 4 Tahun kemudian, Kevin yang lulus dari studinya memutuskan pulang ke rumahnya, ia pun memeluk kedua orangtuanya. Ia selalu melihat rumah Keisha, saat seseorang membuka rumahnya Keisha. Kevin terkejut bahwa orang itu bukanlah Keisha ataupun ibunya, melainkan pemilik baru dari rumah itu.
Kevin pun bertanya pada sang ibu,
"Ma, Keisha dimana?" Tanya Kevin pada ibunya.
"Keisha pindah, karena ibunya meninggal. Karena itu, ia harus ikut bersama ayahnya." Jawab sang ibu.
"Meninggal? Kenapa bisa, Ma?" Tanya Kevin terkejut.
"Keisha baru mengetahui bahwa ibunya penderita penyakit ginjal kronis, saat ayahnya melihat ibunya yang terdiam, ia menyesali perbuatannya dan meminta maaf pada Keisha. Sejak itu, Keisha menjadi bahagia bersama dengan ayahnya. Walaupun Keisha agak canggung bersama dengan ayahnya." Jawab sang ibu.
"Baguslah, kalau ia bahagia. Baguslah." Ujar Kevin dengan perasaan lega dan sedih.
Saat di dalam kamarnya, Kevin hanya bisa menangis dan merelakan Keisha, karena Keisha telah pergi dari hidupnya dan bahagia. Sejak saat itu, Kevin berharap bertemu dengan Keisha lagi. Ia pun menulis buku tentang Keisha yang berjudul "Senja Tanpa Warna". Karena bukunya, ia menjadi dikenal oleh banyak orang, ia pun membuat acara tentang penulisan dan sastra. Ia pun membuka acaranya dengan memakai pakaian rapi, sekaligus jas hitamnya dan menjawab pertanyaan dari seorang pria.
"Itu memang benar, kisah ini adalah kisah pribadi saya... Saya mengalaminya dan senang bisa mengenal ia lebih dekat. Ia mengajari saya tentang indahnya penulisan dan sastra, ia adalah Senja Tanpa Warna." Kata Kevin sambil tersenyum.
Setelah selesai dengan acaranya, Kevin pun mendapatkan hadiah dari para penggemarnya. Ia pun melihat kotak berwarna pink yang ternyata isinya adalah foto masa kecil nya bersama dengan Keisha. Saat menyadari hal itu, Kevin langsung pergi dan mencari Keisha. Hingga ia menabrak seorang gadis kecil hingga terjatuh dan menangis, ia hanya bisa meminta maaf dan menghapus air mata gadis kecil itu.
"Maafkan aku ya, Dek..." Sesal Kevin dengan menghapus air mata gadis kecil itu.
Kemudian seorang gadis dewasa menghampiri gadis kecil itu dari belakangnya Kevin,
"Kelly..." Panggil gadis dewasa itu dengan nama gadis kecil itu.
"Kakak... Pria itu menabrak ku...." Kata gadis kecil yang bernama Kelly itu sambil menangis.
Saat Kevin berbalik, ia terkejut bahwa kakak dari gadis kecil itu adalah Keisha. Keisha pun terkejut dan menangis, kemudian memeluk Kevin dengan erat.
THE END
Komentar
Posting Komentar