My Friendship Story
Hello... I'm back for you... Anyway, how are you today? Aku berharap kita semua diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menghadapi drama hidup ini... Huhuhuhu... Untuk kalian yang sedang menghadapi yang namanya skripsi, tetap semangat dan sehat selalu... Karena hidup ini adalah ujian... Don't forgot to pray... Aku tahu bagaimana rasanya menyusun yang namanya skripsi, aku juga pernah mengalami nya, walapun aku masih semester 4. Karena di sekolah aku itu ada, tapi bukan skripsi, melainkan KTI (Karya Tulis Ilmiah). Ternyata karya tulis ilmiah itu banyak bentuknya, seperti karya ilmiah populer (contohnya seperti majalah dan blog), karya ilmiah semiformal (contohnya seperti laporan dan makalah) dan karya ilmiah formal (contohnya seperti skripsi dan tesis). (Tesis, skripsi maupun disertasi itu bagian dari karya tulis ilmiah...)
Anyway, aku mau nanya... Hal kecil apa yang pernah membuat mu bahagia? Jika kalian menanyakan hal ini padaku, aku akan jawab bahwa "aku bahagia, jika aku memberikan hadiah atau kejutan untuk seseorang". Why? Karena aku ingin melakukannya untuk diriku sendiri, bukan karena seseorang yang aku kagumi atau mencari perhatian, aku hanya ingin melakukan apa yang aku bisa lakukan untuk orang lain... Because that, I really love to give something for someone... I really happy to do its...
So, karena aku sedang tidak ingin membahas sesuatu hal yang mengerikan... Aku ingin kalian membaca kisah persahabatan aku dengan seseorang, aku harap aku bisa bertemu dengannya lagi di suatu tempat. Jika ia baca ini, aku ingin melihat ia dalam mimpiku...
Aku bertemu dengan ia saat kelas 2 SD... Waktu itu ia adalah murid baru di kelas ku, ia juga sama seperti ku yang berkebutuhan khusus, ia memiliki kekurangan dalam komunikasi dan sifatnya seperti anak-anak yang tidak dewasa. Awalnya kami adalah musuh bebuyutan, karena aku dan ia sama-sama berkebutuhan khusus dan sering di-bully. Aku pernah iri dengan ia sampai sering kali menjahili ia, hingga aku pun dimarahin sama guru aku. Aku pernah jahil dengan ia, karena aku lagi marah dengan ia sampai ia menangis dan aku pun menyesali perbuatan ku.
Kami berbaikan waktu kami ingin naik kelas 4 SD dan menjadi teman, kami sering kali bermain dan duduk bareng. Tapi saat aku melihat ia disuruh oleh teman-teman yang lain, aku malah sedih, mungkin karena ada perasaan sayang sama ia. Akhirnya aku mengajari ia sedikit tentang berhitung dan bahasa Inggris, aku merasa senang saat ia bertanya padaku. Ia masih sangat polos seperti anak-anak, aku takut kalau ia dimanfaatkan oleh orang lain nantinya.
Kami bermain dan belajar tanpa melihat waktu hingga kami kelas 6 SD. Kepala Sekolah melihat aku cukup pintar dalam bahasa Inggris, bahasa Sunda dan bahasa Indonesia, akhirnya Kepala Sekolah bicara dengan kedua orangtua ku bahwa aku diperbolehkan mengikuti UN atau US dengan soal yang sama dengan anak lainnya.
Awalnya aku menolak untuk mengikuti UN atau US, karena takut gak bisa mengisinya. Karena ketakutan, kakakku yang cewek menjelaskannya padaku dan aku mengerti bahwa aku harus bisa melakukan UN atau US tersebut. Saat aku berpisah dari ia (Karena lulus dan ia beda sekolah), aku rindu dengannya, karena aku ingin melihat ia dan memeluk ia, juga ingin bermain dengannya.
Memang sulit untuk melupakan apa yang terjadi saat itu, tapi semua sudah menjadi kenangan. Aku tidak tahu dimana ia, sedang apa ia dan apakah ia masih ingat aku... Aku ingin tahu itu... Meski pun ia tidak menganggap aku sebagai sahabatnya, aku akan tetap menganggap ia sebagai sahabat yang paling lucu buat aku... 😇😊
Memang sulit melupakan apa yang terjadi pada kami, kami sering kali dijauhi karena kekurangan kami. Tapi dengan menjadi sahabat, aku bisa mengerti kenapa kami dijauhi selama ini...
Banyak sekali orang yang menghina kami dan memperlakukan kami seenaknya, tapi kami tidak menghina mereka...
Aku memang anak berkebutuhan khusus, tapi aku punya perasaan saat melihat anak-anak yang sama seperti aku diperlakukan dengan seenaknya. Aku ingin semua anak-anak yang berkebutuhan khusus lainnya tidak merasakan apa yang aku rasakan, rasanya takut saat kami harus berhadapan dengan dunia. Memangnya kenapa kalau kami berbeda dengan anak lain? Bukannya kita masih bisa menjadi teman yang baik bagi anak kalian?
Hal yang aku pelajari dalam kehidupan ku itu banyak sekali, tapi aku bisa mengerti satu hal...
"Ketika kamu memilih untuk menutupi perasaanmu, tapi kamu ingin mengungkapkannya pada seseorang dan kamu tetap diam saja. Pada akhirnya banyak orang yang bilang bahwa 'kamu pengecut, pecundang, lemah'... Tapi kamu bukanlah orang seperti itu, karena kamu itu kuat dalam menghadapi masalah-masalah ataupun rintangan yang ada. Kamu menghadapi nya dengan senyuman, kamu selalu ceria..."
Aku tidak ingin balas dendam pada siapa pun, karena aku bukan orang yang seperti itu. Tapi aku berharap semoga kebaikan yang akan membuka perasaan mu untuk menjadi orang yang bahagia...
So, yeah...
Always smile and happy together...
Love yourself...
Love your family...
Love your life...
Bye...
Komentar
Posting Komentar