Sasebo Schoolgirl Murder 2014 - Aiwa Matsuo And Girl A
Hi... Anyway, how are you? Aku berharap semuanya menjawab 'I am so happy...'. Karena yang menjawab baik-baik saja itu terkadang tidak benaran sepenuhnya baik-baik saja. Anyway, apa kesibukan kalian hari ini? Kalau kalian menanyakan hal ini pada ku, aku akan jawab kesibukan dengan tugas dari dosen-dosenku. Aku baru-baru ini mengerjakan tugas ku, karena jurusan ku yang begitu ribet buat kalian, tapi menyenangkan untuk ku. Dan semangat untuk berpuasa, karena ini bulan yang sangat berarti dalam hidup umat muslim.
So, aku ingin kalian bisa memahami apa yang diinginkan oleh setiap orang, termasuk anak kecil. Karena anak kecil ini sifatnya baik banget sebenarnya, ketika orang dewasa meminta bantuan, anak ini akan langsung menolongnya. Tapi terkadang banyak sekali orang dewasa yang meminta bantuan memabalas anak ini dengan kekerasan dan pembunuhan. Tapi kalau anak itu adalah anak remaja pasti terkadang punya pikiran kalau orang dewasa ini akan melakukan seuatu hal yang tidak diinginkan.
Tapi tidak sedikit anak yang terkadang mereka bisa menjadi sosok lebih kejam dari orang dewasa. Karena itu aku ingin membahas seorang anak remaja yang telah membunuh anak remaja yang lainnya. Dan penyebabnya itu banyak banget, mungkin kekerasan dari orangtuanya, mungkin ia adalah korban pelecehan dari orang yang tidak kemungkinan anak ini kenal, atau mungkin ia adalah korban dari orangtuanya yang tidak bertanggungjawab, seperti ditinggalkan oleh orangtuanya. Anak-anak yang seperti ini memang diharuskan untuk pergi ke psikolog, karena anak-anak ini bisa saja menjadi seseorang yang lebih kejam dari apa yang kita lihat di kehidupannya. Aku ingin kita supaya bisa menjadi orang dewasa yang tidak memiliki sifat kejam terhadap anak-anak kecil atau anak remaja, baik itu anak kita sendiri nantinya atau anak orang lain. Because everything has an impact and a cause...
Kasus ini disebut Sasebo Schoolgirl Murder 2014 - Girl A, kasus ini dilakukan oleh seorang gadis berusia 16 tahun terhadap teman dekatnya yang merupakan teman satu kelasnya. Girl A merupakan salah satu siswi yang berprestasi di sekolahnya, ia juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan (event) disekolahnya dan sering memenangi olimpiade yang diadakan di sekolahnya. Namun pada kenyataannya Girl A memiliki gangguan mental yang tidak diketahui oleh orang-orang.
Latar Belakang Girl A
Sebenarnya keluarganya adalah keluarga yang sangat terpandang, karena ayahnya merupakan seorang pengacara yang memiliki reputasi yang baik serta lulusan terbaik di salah satu universitas ternama di Jepang. Sang ibu bisa dibilang orang yang berpengaruh, yaitu seorang tokoh anggota dari dewan pendidikan di Kota Nagasaki. Namun sayangnya, sang ibu meninggal pada tahun 2013 karena memiliki penyakit kanker. Tidak lama setelah ibunya meninggal sang ayah memiliki hubungan lain dengan seorang aktris yang jauh lebih muda dari umur ayahnya, tidak lama dari hubungan ayahnya, ayahnya memutuskan untuk menikah dengan aktris ini. Ketika mulai masuk SMA, sang ayah mulai tidak sanggup lagi untuk menjaga sang anak sehingga anak ini yang membutuhkan ayahnya hanya diberikan tempat tinggal yang terpisah dari sang ayah dan diberikan uang secara rutin.
Latar Belakang Korban Yang Telah Dibunuh Oleh Girl A
Korban merupakan teman sekolahnya dan bahkan teman sekelasnya sendiri, ia bernama Aiwa Matsuo. Aiwa bisa dibilang siswa biasa, tidak seperti Girl A. Tapi ia cukup dekat dengan Girl A, seperti teman pada umumnya.
Apakah Yang Sebenarnya Girl A Lakukan Saat Di Sekolah?
Ternyata ia pernah meracuni teman-teman sekolahnya yang sedang makan dikantin dengan cara memasukkan racun atau zat yang berbahaya ke dalam makanan teman-temannya, racunnya ini bukan termasuk dari sianida, melainkan apa yang ia lihat atau temukan, seperti sabun atau pembersih lantai. Waktu itu pihak sekolah tidak mengeluarkan ia, karena saat Girl A masih menduduki sekolah dasar, ia bisa dibilang mendapatkan perhatian khusus dari para staf di sekolahnya. Setelah selesai SD, ia masih lanjut sekolah di SMP, akan tetapi ia mulai menunjukkan keanehan dengan memukul kepala ayahnya memakai alat pemukul baseball yang terbuat dari aluminium hingga biru lebam bahkan sampai gigi ayahnya patah, tapi sang ayah justru tidak melaporkan atau menghukum anak ini, melainkan lebih memilih untuk memaafkan Girl A.
Kronologi yang dilakukan oleh Girl A pada Aiwa Matsuo
Pada tanggal 26 Juli 2014 pada pukul 15:30, Aiwa meminta izin pada orangtuanya untuk bermain dengan Girl A. Setelah pamit, Aiwa tidak langsung bermain ke rumah Girl A melainkan mereka membeli beberapa makanan dan jalan-jalan di sekitar daerah Nagasaki hingga pada pukul 18:30.
Lalu pada pukul 19:00 atau 19:30, mereka sampai di apartemem milik Girl A. Setelah lebih lama mereka sampai, ketika Aiwa lemah dan ingin istirahat, Girl A langsung memukuli kepalanya Aiwa dengan palu dari belakang. Setelah Aiwa tidak berdaya, Girl A mencekik atau menarik lehernya Aiwa dengan menggunakan tali yang disediakan. Girl A menarik tali tersebut hingga Aiwa tidak bernafas. Setelah Aiwa tidak bernyawa, Girl A langsung memutilasi tubuhnya Aiwa dengan terpisah-pisah hingga ke dalam-dalam tubuhnya diambil atau dipisah, sebagian ditaruh ke dalam kulkas dan sebagiannya telah dibuang.
Sampai pukul 22.00 setelah ia selesai melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, ia membagikan kegiatannya ke dalam sosial media yaitu 2channel.com, 2channel.com ini merupakan forum anonim yang cukup diminati kala itu di Jepang. Ia menuliskan di forum itu, "Saya akhirnya berhasil membunuh, darah terus mengalir, meski aku telah mencoba untuk membersihkannya. Ingin tahu warna otak itu? Saya akan menyimpan otak dan sumsum tulang belakangnya dengan baik". Very Creepy...
Girl A menulisnya dengan tanpa rasa takut dan tanpa rasa bersalah, karena ketika ia ditanyakan atau ditahan, ia mengakui semuanya tanpa rasa takut dan ia juga mengatakan bahwa ia ingin membunuh orang lagi. Postingan itu adalah sebuah postingan ketika ia benar-benar menyelesaikan apa yang dilakukan pada Aiwa dimalam itu.
Anyway, sang orang tua korban sebenarnya sudah mencemaskan anak yang telah dibunuh oleh Girl A dihari yang sama, pukul 23:00. Dan besoknya pada hari Minggu 27 Juli 2014, kepolisian melakukan pencarian terhadap Aiwa dan Aiwa ditemukan di lokasi tempat tinggal Girl A. Girl A yang telah melakukan perbuatan sekejam itu tidak kabur, ia melakukan aktivitasnya sehari-hari, seperti hari normal.
Hari Minggu, 27 Juli 2014, pukul 12.00, Girl A akhirnya ditahan dan dibawa oleh kepolisian. Kasus ini cukup menggemparkan di Jepang, karena dilakukan oleh seorang gadis yang berusia 16 tahun dan masih SMA. Setelah beberapa hari melakukan investigasi yang mendalam dan mengolah TKP dari pihak kepolisian, maka nantinya akan ada persidangan dan dipastikan bahwa Girl A adalah pelaku kejahatan pembunuhan terhadap temannya sendiri, karena tidak ada alibi yang lainnya.
Akhirnya hakim memutuskan untuk membawa Girl A ke rumah sakit jiwa, yang nantinya akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan atau pemeriksaan psikologis. Keputusan itu bukan hanya dari hakim, melainkan dari ahli psikologi. Karena meskipun ia masuk penjara, ia bisa lebih berbahaya di penjara dan suatu saat nanti ia akan ditakutkan untuk mengulangi tindakannya daripada di rumah sakit jiwa, juga karena mentalnya belum terobati. Meskipun keluarga korban memohon agar Girl A bisa dihukum mati atau dihukum berat, namun itu keputusan dari hakim, mau ataupun tidak mau tetap harus diterima. Dan ayah dari Girl A menyesali apa yang telah dilakukan oleh putrinya, sang ayah pun melakukan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas apa yang Girl A lakukan. Sang ayah pun tidak tahan menerima hinaan dari masyarakat hingga memutuskan untuk mengakhir hidupnya dengan cara menggantung diri di rumahnya. Ketika Girl A mengetahui kematian ayahnya, sang anak hanya bisa menundukkan kepalanya dan menangis dan mengatakan bahwa dunia telah berakhir. Pemakaman sang ayah dilakukan pada tanggal 29 Juni 2014, namun pemakamannya tidak terbuka untuk umum dan hanya keluarga dari ayahnya yang hadir. Dan pihak wartawan tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam pemakamannya.
So, guys... Aku hanya akan bilang kemungkinan ini bisa terjadi pada anak yang lainnya, tapi tidak bisa untuk dipastikan kesalahan dari pelaku yang masih dibawah umur sepenuhnya. Karena apa yang kita lihat belum tentu kebenarannya, seperti Girl A. Girl A yang selalu berprestasi, kenyataannya ia memiliki masa lalu yang kelam. Karena itulah ia menjadi sosok yang berbahaya untuk lingkungannya, ini bisa terjadi pada anak yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya. Kita memang seharusnya berpikir, apakah ini baik untuk anak kita? Orang tua itu seharusnya menjadi contoh yang baik buat anaknya, tapi terkadang apa yang dilakukan oleh orang tua belum tentu benar atau merupakan keputusan yang baik untuk sang anak. Bisa saja selama ia tinggal sendirian disiksa oleh orang lain, makanya ia bisa tega melakukannya. Seharusnya Girl A bisa menjadi sosok yang baik dengan perhatian dan tidak ditinggalkan begitu saja, kalau pun ditinggalkan seharusnya orangtua harus menitipkan ia terlebih dahulu pada keluarga terdekat yang memang sayang padanya atau dititipkan ke panti asuhan yang memang memiliki sifat yang baik untuk anak-anak seperti Girl A. Karena yang namanya anak haruslah dirangkul lebih baik, karena ini bukan drama yang sering ditonton oleh banyak orang. Memang ada yang ditinggalkan dan dibuang bahkan disiksa, tapi mereka lebih melupakan masa-masa itu. Kenapa? Karena mereka itu lahir dengan menerima kenyataan dan banyak sekali orang dilecehkan sewaktu masa kecil mereka, tapi mereka membalasnya dengan tangisan atau memberontak terhadap keluarganya, karena hati mereka menerima tapi pikiran atau tubuh mereka yang melakukannya dan mungkin karena mereka tidak ingin mati secepat itu atau mereka ingin mencintai hidup mereka. Manusia memang lebih seram dari setan, karena manusia itu wujud nyata yang tidak bisa hilang dengan sekali berdoa dan bahkan manusia mempunyai masa lalu dan pemikiran. Tapi kalau setan itu sekali berdoa sudah hilang atau kabur entah kemana, setan itu berbeda dengan hantu. Kalau hantu itu adalah arwah yang menduduki tubuh dan pergi, tapi kalau setan itu lebih ke yang jahat.
So, forgive those who have done cruel things to you. If you hate it, you can do it. But don't let you do things that are dangerous for you and those around you.
So, love your self...
Love your family...
Love your life...
💕💓💓💓💕
Sumber :
Komentar
Posting Komentar