Honor Killing - Love Or Honor (Your Decision)

Hi, everyone... How are you, guys? Sebelumnya kita semua harus bersyukur, karena kita tidak hidup di zaman dahulu atau zaman kerajaan. Karena dalam mencari informasi atau berkomunikasi jarak jauh itu terbilang lebih sulit dan lebih padat, dulu kita semua hanya bisa mendapatkan berita dari koran dan radio. Semakin majunya kita, semakin ada juga teknologi yang bisa membuat kita membaca berita. Tapi kita juga perlu mengetahui berita itu emang benar atau hoax saja, dengan adanya teknologi kita juga dapat berpendapat melalui sosial media.

Bukan hanya itu, tapi terkadang kita masih dibutakan dengan budaya atau pun kehormatan keluarga. Memang betul kita seharusnya menjaga kehormatan dengan baik agar nama keluarga tidak tercemar, bahkan kita menjaganya sampai harus menutupi masalah yang ada. Dulu hukuman untuk pria yang menodai nama keluarganya itu harus ditutupi atau diusir dari rumah tersebut atau diasingkan. Tapi untuk seorang perempuan seperti aku dan kalian (para perempuan), jika kalian menodai atau melanggar norma budaya atau sosial itu banyak yang diusir, disiksa bahkan ada juga yang dibunuh. Bahkan jika laki-laki merubah penampilannya menjadi seorang wanita itu harus dibunuh, seperti itu juga sebaliknya, sama seperti blog aku sebelumnya yang menceritakan tentang orang-orang yang lahir memiliki 2 kelamin yang disebut dengan Interseks. Karena hal ini sangat memalukan untuk keluarga mereka maupun kita, bukan berarti mereka atau kita bisa dengan semudah itu untuk mengambil kehidupan/nyawa seseorang. So, pembunuhan itu dianggap untuk memulihkan kehormatan keluarga itu kembali atau pembersihan nama baik keluarga.

Honor killing ini bisa disebut sebagai kejahatan budaya, karena adanya tindakan tersebut banyak sekali orang yang membenarkan pembunuhan yang terjadi dengan alasan mementingkan kehormatan. Kita itu tidak punya hak untuk menghukum orang yang berbuat dosa, yang berhak untuk menghukum orang-orang hanya Allah. Allah tidak menghukum seseorang secara langsung, melainkan secara perlahan. Karena seseorang itu tahu apa yang ia perbuat itu benar atau salah. Jika ia tidak sadar, maka jiwanya yang sebenarnya tidak normal. Orang yang jiwanya normal, mereka itu biasanya mengerti apa yang telah diperbuat dan untuk apa mereka melakukannya. Tapi kalau mereka melakukan kejahatan demi menutupi sesuatu lainnya hanya demi kehormatan (seperti pernikahan beda kasta, pernikahan beda agama, kasus pelecehan dalam keluarga, pembunuhan yang terjadi pada wanita yang disebut kupu-kupu malam dan yang lainnya), apakah itu normal? 

Banyak sekali kasus Honor Killing yang telah terjadi, tapi banyak yang tidak menyadari bahwa keluarga atau orang tersebut sebenarnya telah melakukan dosa besar, bahkan alasannya tersebut lebih gila lagi. Bagi negara mayoritas Islam, seperti Indonesia, kita perlu mengetahui bahwa keputusan itu ada pada diri kita. Jika kita mengambil jalan tersebut, kita juga harus berani untuk mempertanggungjawabkannya. Karena kita adalah manusia yang tidak bisa lepas dari dosa. Kalau pun itu dosa, mungkin itu adalah urusan ia dan Yang Maha Kuasa.

Di Iran sendiri terdapat 300-400 dalam satu tahun kasus pembunuhan yang disebut sebagai Honor Killing. Tapi di Yordania, pelaku yang melakukan pembunuhan dengan alasan kehormatan hanya divonis hukuman yang ringan.

Kasus yang baru saja heboh terjadi di Iran, yang menimpa seorang gadis berusia 17 tahun yang dibunuh dengan sangat sadis, karena kepala gadis tersebut dipotong dengan menggunakan pisau oleh suaminya. Sebenarnya diusia 12 tahun, sang istri yang bernama Mona Heydari harus menikah dengan suaminya, Sajjad Heydari yang merupakan sepupunya sendiri. Mona dipaksa oleh orangtuanya untuk menikah dengan Sajjad diusia tersebut.

Selama 5 tahun menikah, Mona dan Sajjad dikaruniai seorang anak laki-laki. Tapi Mona tidak merasa bahagia dengan pernikahannya, karena dirinya disiksa oleh suaminya. Mona yang tidak kuat menahan penyiksaan akhirnya menggugat cerai suaminya, tapi Sajjad yang tidak menerima gugatan tersebut akhirnya lebih menyiksa Mona, karena hal itu Mona melarikan diri ke Turki selama kurang lebih 4 bulan. Anyway, ada rumor yang mengatakan bahwa Mona itu selingkuh dengan kekasih online nya yang berkebangsaan Suriah selama di Turki. Selama di Turki, ayahnya Mona selalu membujuknya untuk kembali pada suaminya.

Karena Mona tidak memiliki uang lagi, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Iran. Pada tanggal 5 Februari 2022, Mona yang baru saja pulang langsung disekap oleh Sajjad dan saudara iparnya, tanpa berpikir panjang Sajjad langsung memenggal kepalanya Mona dengan pisau yang besar. Setelah itu, badannya Mona dibuang ke kebun kosong dan kepala Mona dibawa keluar oleh Sajjad sambil tersenyum bangga di jalanan Kota Ahvaz. Ternyata sebelum melakukan hal itu, Sajjad memberitahu ibunya sendiri tentang pembunuhan tersebut untuk mempertahankan kehormatannya.

Karena ini bukan terjadi di Yordania, tapi di Iran yang masih mengartikan bahwa itu salah. Akhirnya Sajjad dan saudara laki-lakinya ditangkap oleh kepolisian Iran dan dinyatakan bahwa akan ditindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku. Dan orang-orang yang menyebarkan video saat Sajjad membawa kepala istrinya akhirnya ditangkap oleh polisi, termasuk situs berita Rokna yang menampilkan video tanpa disensor itu langsung ditutup oleh pemerintah.

Kasus lainnya menimpa seorang remaja berusia 14 tahun. Gadis remaja itu dibunuh, karena menikah dengan laki-laki berusia 35 tahun. Gadis remaja itu bernama Ashrafi, ia dibunuh secara brutal oleh ayah kandungnya sendiri.


Kasus lainnya lagi terjadi pada dua perempuan usia 20-an tahun yang dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri, yakni ayah dari korban pertama dan kakak laki-laki dari korban kedua. Lebih gila lagi alasan mereka berdua dibunuh adalah karena mereka dicium oleh seorang pria. Keduanya dieksekusi di sebuah distrik dekat perbatasan Afghanistan, setelah beredar video pendek mereka dicium oleh seorang pria.

Kasus seperti ini terjadi lagi pada bulan Mei 2014, Farzana Parveen (30) tewas dengan cara yang mengenaskan. Ia dipukuli dengan batu bata dan tongkat, hanya karena kawin lari dan hamil. Pelaku pembunuhan tersebut yang tak lain lagi adalah ayahnya sendiri, saudara laki-lakinya, sepupunya dan mantan tunangannya Parveen.

Tidak selamanya seorang perempuan menjadi korban Honor Killing, karena pada bulan Juli 2008 di Istanbul, Turki, seorang pria berusia 26 tahun yang bernama Ahmet Yildiz yang dibunuh oleh ayahnya sendiri, karena memilih jalan hidup sebagai pria gay.

Pada bulan Juni 2007, pasangan suami istri Manoj dan Babli dibunuh secara brutal oleh keluarga Babli. Sebab, mereka menikah di gotra (klan) yang sama. Yang akibatnya pada bulan Maret 2010 pengadilan distrik Kamal menjatuhkan hukuman mati pada lima anggota keluarga Babli, yakni kakak laki-lakinya Suresh, pamannya Rajender dan Baru Ram, serta sepupunya Satish dan Gurdev. Tapi pada tanggal 12 Maret 2011 memberitakan bahwa Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana mengubah hukuman mati yang dijatuhkan keempat terpidana menjadi penjara seumur hidup.

Kasus lainnya terjadi pada seorang ibu muda yang berusia 28 tahun dari 2 anak yang ingin bercerai dari suaminya, pada tahun 1999 di Pakistan. Sang ibu berjanji pada putrinya akan membantu sang anak, tapi sang ibu justru menipu putrinya dengan menyewa pembunuh bayaran. Sang ibu mengaku sempat dilempar dari tangga oleh suaminya saat ia hamil anak keduanya, lalu ia kembali ke rumah orangtuanya yang sangat konservatif. Sang ibu menikah dengan sepupunya saat berusia 17 tahun dalam pernikahan yang telah diatur keluarganya, selama bertahun-tahun ia hidup dalam kekerasan rumah tangga. Terjadi tarik ulur dan adu argumen, ibunya bilang setuju untuk bertemu anaknya di kantor pengacaranya pada 6 April 1999. Namun bukannya memegang teguh janjinya, ibunya justru membawa seorang pria bersenjata ke pertemuan itu. Ketika anaknya berdiri menyambut ibunya, pria itu menembakkan dua tembakan dengan cepat ke kepala dan dada sang anak.

By the way, tentang kasus honor killing aku memiliki rekomendasi film tentang kasus honor killing... Judulnya NH10, film ini rilis ditahun 2015.

Tentang sepasang suami istri bernama Arjun dan Meera yang berlibur untuk merayakan ulangtahun istrinya, Meera. Tapi suatu hari mereka menjadi saksi mata yang menyaksikan pembunuhan suami istri yang berada di sebuah desa yang menikah karena beda kasta yang dilakukan oleh keluarga sang istri yang terbunuh. Intinya, tonton dulu... Karena film ini sangat menegangkan.

So guys, itulah kasus kejahatan yang banyak dibenarkan hanya karena kehormatan. Kalian bisa membuat keputusan, apakah yang dilakukan oleh orang-orang yang aku sebutkan itu benar atau tidak? Buat apa kita membunuh keluarga kita sendiri hanya karena kehormatannya yang ada ditangan mereka yang merupakan keluarga kita sendiri. Bahkan kalau salah satu anggota keluarga kita terbunuh oleh diri kita, bukankah saat itu kita kehilangan kehormatan di mata masyarakat sekitar atau masyarakat yang memiliki pemikiran modern? Jadi, pikirkanlah untuk mengambil keputusan sebaik mungkin, karena penyesalan selalu datang diakhir.

Because it will have an impact on the future...

Goodbye...

Love your family...

Love your life....

💓


Sumber :

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/28/225135270/5-kasus-honor-killings-tersadis-yang-sempat-menghebohkan-dunia?page=all

Komentar

  1. Kupansannya sangat menyentuh hati sudah selayaknya kita selalu menjaga rasa kemanusiaan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Special My Birthday - Inspirational Stories From Victims Of Bullying (Let's Rise And Grow!!!) (Bullying Again) STOP BULLYING!!!

Pony - The Sad Story Of An Orangutan

Violence Against Women - Humans Are Unpredictable (Stop Violence Against Women)