Hi, guys... I am back for you... Anyway, how are you today? Aku akan mendoakan kalian semua supaya sehat selalu, bahagia selalu dan kegiatan yang kalian jalani akan berjalan dengan baik meski dalam keadaan New Normal. Jadi, jangan lupa pake masker, selalu mencuci tangan, jaga makanan, jauhi sentuh menyentuh dan apalagi jaga jarak sejauh 5 Meter. Sebenarnya saat aku menulis ini sedang bosan, karena tidak ada kegiatan lain yang bisa aku lakukan selain menggambar, mendengarkan musik, nonton film, nonton YouTube Channel dan menulis atau membuat novel. Aku bukan orang yang menikmati acara TV, aku jarang menonton TV itu sejak 4 tahun yang lalu sebelum ada laptop. Tapi aku sedang sendirian di rumah, aku paling menonton film/vidio YouTube Channel di rumah dan betah, karena aku segabut itu. Tapi malamnya juga harus melanjutkan menulis Novel.
Hari ini aku telah menuliskan untuk kalian semua tentang kasus yang masih menjadi misterius. Kasus ini merupakan kasus yang tidak bisa dipecahkan oleh kepolisian saat itu. Dimana kejadian tersebut adalah kejadian yang sangat mengerikan untuk remaja, kasus ini dikenal sebagai kasus Pembunuhan Danau Bodom atau Lake Bodom Murders.
Kasus ini telah terjadi pada tahun 1960, di Finlandia. Danau Bodom adalah sebuah danau yang terletak di dekat kota Espoo, sekitar 22 km di sebelah barat ibukota negara, Helsinki. Pada tanggal 5 Juni 1960, ada 4 remaja yang sedang berkemah di tepi Danau Bodom. Sekitar jam 4 atau jam 6 pagi, mungkin ada seseorang atau beberapa orang yang memubuh 3 anak remaja dengan pisau dan alat tumpul yang digunakan untuk satu anak lain, karena anak-anak remaja ini ada 2 orang laki-laki remaja akhir dan 2 orang anak perempuan remaja madya (tengah). Anak-anak ini bernama Maila Irmeli Bjorklund yang berusia 15 tahun, Anja Tuulikki Maki yang berusia 15 tahun, Seppo Antero Boisman yang berusia 18 tahun dan Nils Wilhelm Gustafsson yang berusia 18 tahun.
Sekarang kita masuk ke kronologi...
Chronology :
Pada tanggal 4 Juni 1960, 4 remaja ini mendirikan tenda di pinggir Danau Bodom. Seperti kebanyakan anak muda lainnya, mereka ini sedang bersenang-senang. Nils dan Maila adalah pasangan kekasih, begitu juga dengan Anja dan Antero. Jadi karena Nils dan Antero memiliki pasangan yang bernama Maila dan Anja, ada kemungkinan mereka melakukan hubungan seksual. Tapi Maila saat itu membawa buku hariannya untuk menulis.
Keesokan harinya, sekitar pukul 11.00, seorang pria bernama Risto Siren menemukan tenda tersebut dan Siren memberi tahu polisi. Saat polisi tiba, polisi terkejut karena 3 orang remaja ini meninggal, sementara seorang remaja yang namanya Nils itu masih hidup tapi kondisinya koma. Tidak ada dari mereka berempat yang mengetahui siapa yang telah menyerang mereka, termasuk Nils yang saat itu sedang koma. Saat Nils terbangun dari komanya, Nils hanya bisa menyebutkan ciri-ciri orang yang telah menyerang mereka. Menurut Nils, orang itu tinggi memakai pakaian hitam bergambar mata merah. Dugaannya, mereka diserang antara pukul 04.00 dan 06.00 pada pagi hari, ditanggal 5 Juni, saat cuaca di luar sudah terang benderang.
Mereka berempat mengalami pukulan serius di kepala dengan benda tumpul, keempatnya mengalami patah rahang, Seppo dan Maili telah ditikam, Maili ditikam sebanyak 15 kali dengan beberapa luka yang ditimbulkan setelah kematiannya. Wajah Tuulikki telah ditutupi dengan selendang. Polisi saat itu sedang mencari barang bukti, saat polisi menemukan barang-barang penting berupa senjata pembunuhan, akhirnya polisi menetapkan beberapa tersangka yaitu Valdemar Gyllstrom (seorang penjaga kios yang berada di pinggiran Danau Botom) dan Hans Assmann.
Suspect :
Banyak orang yang mencurigai bahwa Valdemar yang telah membunuh mereka, karena Valdemar itu dikenal sebagai orang yang tidak ramah dan ternyata Valdemar itu pernah membakar atau merobohkan tenda. Kejahatan Valdemar itu dihubungkan dengan pembunuh 3 orang remaja ini dan 1 percobaan pembunuhan. Pada tahun 1969 akhirnya Valdemar memutuskan untuk bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya sendiri di Danau Bodom.
Orang yang dicurigai selanjutnya adalah Hans Assmann, Hans Assmann adalah seorang dokter di kota Helsinki. Karena pada hari yang sama, tanggal 5 Juni 1960, Hans datang ke rumah sakit dengan keadaan baju yang berdarah yang sangat banyak di pakaiannya yang membuat polisi merasa curiga pada Hans Assmann. Hans Assmann mengatakan bahwa tanggal 4 Juni 1960, ia baru saja menyelesaikan operasi pada malam hari dan belum sempat mengganti pakaiannya dan langsung pergi ke kota Helsinki. Ia langsung pergi ke dinas tapi belum mengganti pakaiannya. Akhirnya karena tidak ada bukti lebih dalam lagi, Hans Assmann bebas dari tuduhan pembunuhan.
Polisi pun melanjutkan investigasi, pada bulan Maret 2004 Hans Assmann ditangkap lagi. Karena analisis forensik baru itu menyatakan bahwa bekas darah sepatu yang ditemukan di TKP pada saat itu ternyata memang milik dari ke 3 anak remaja yang meninggal atau teman-temannya Nils.
Kenapa DNA darah yang ada pada pakaian Hans Assmann baru saja diperiksa?
Karena teknologi dari tim medis pada tahun 1969 itu belum secanggih ditahun 2004.
Polisi pun menduga bahwa Nils saat itu sedang mabuk dan dikeluarkan dari tenda, ketika ia menyerang anak laki-laki lainnya dan mendapatkan patah rahang dalam perkelahian yang meningkat menjadi 3 pembunuhan. Nils dipenjara pada awal 2005. Pada bulan Agustus 2004, persidangan dilakukan, pengacara Nils mengatakan bahwa Nils tidak akan pernah bisa melukai teman-temannya karena cidera yang dideritanya. Karena tidak ada bukti, akhirnya Nils dibebaskan dari tuduhan.
Kita tidak pernah mengetahui tentang apa yang terjadi pada ke-4 remaja ini, karena tidak ada teori konspirasi mengenai Danau Bodom. Tapi jika aku bisa berteori, mungkin saja ada beberapa orang yang masuk atau mengikuti mereka sampai ke Danau Bodom atau orang yang merupakan pengikut dari ajaran sesat. Karena banyak sekali orang yang mengikuti ajaran sesat yang mempercayai bahwa mereka yang disebut "pendosa" pantas untuk dilenyapkan, ajaran-ajaran ini masih banyak mengikuti sehingga mereka berani untuk membunuh seseorang yang bahkan tidak ada salah apa-apa. Atau mungkin ada beberapa orang yang membenci salah satu dari mereka atau kemunkinan orang yang membunuh mereka adalah anggota dari Iluminati, karena kesaksian yang diucapkan langsung oleh Nils, dimana orang tersebut memakai pakaian hitam bermata merah.
Kasus ini sudah lebih dari 61 tahun yang lalu, tapi tidak bisa dipecahkan oleh kepolisian. Aku ingin kalian menuliskan pendapat kalian atau teori kalian, tapi dalam bahasa yang sopan.
Anyway, aku hanya ingin mengatakan bahwa kejahatan itu ada dimana saja dan kapan saja. Dimana pun atau kapan pun itu kita seharusnya berhati-hati, karena kita tidak tahu apa yang terjadi diberikutnya. Kalau pun orang-orang bilang, itu sudah takdir kita. Tapi kebanyakan orang juga tidak akan mempercayai itu, jika kita bisa melindungi diri kita. Kalau bukan kita yang melindungi diri kita, siapa lagi? Kita bisa percaya pada seseorang, tapi kita harus tahu apa yang telah terjadi di dunia ini.
So, be careful...
Let's go to learn...
Because we can do it...
Love your life..
💓
Sumber :
Komentar
Posting Komentar