Dyslexia (Not A Big Problem)-Let's Help...

Hi... I am back for you, guys... By the way, how are you? Hari ini aku ingin membahas permasalahan dari anak-anak pada umumnya... Aku ingin tahu dong, sejak kapan kalian bisa membaca dan menulis atau tahu sedikit berbahasa Inggris? Karena banyak sekali orang yang tidak bisa membaca atau berbahasa Inggris, tetapi memiliki bakat yang tidak disadari oleh keluarganya... Tapi manusia itu memang sangat dan sangat perlu untuk membaca. Ada beberapa orang mengatakan bahwa "Kami sulit mengenali huruf...". Hal ini dinamakan Disleksia...


So, what is Dyslexia?

Disleksia adalah suatu gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca atau mengenali huruf. (Dari https://www.alodokter.com/disleksia)

Penderitanya itu bermacam-macam, karena ada yang sulit mengenal huruf atau angka yang sama bentuk dan ada yang menganggap hurufnya atau angkanya dapat bergerak sendiri atau melakukan "aktivitas". Tapi beberapa orangtua itu mengatakan bahwa anak ini malas belajar, padahal itu tidak benar sama sekali.

Apa alasannya?

Karena masing-masing anak itu memerlukan yang namanya teknik belajar yang berbeda dan dapat membantu mereka.

Guys, tidak semua anak itu sama dengan kamu dan aku dulu.

Pada umumnya orangtua mengira anaknya malas untuk belajar membaca. Now I know...

Dari yang kita tahu, kita itu hidup untuk belajar dan bekerja... Tapi setelah aku berpikir lebih maju lagi ternyata itu salah. Untuk apa kita hidup seperti ini terus menerus tanpa berhenti?
Karena belajar itu untuk bekerja dan kerja itu untuk hidup kita dan keluarga kita.

Ingatlah... Penderita Disleksia tidak bodoh atau malas, mereka itu sulit dalam mengenali huruf yang sama tapi beda jenis. Contohnya : p dilihat q , b dilihat d , atau h dilihat t
Dan ada contohnya lagi seperti huruf-huruf yang dilihat itu sedang menari atau melakukan aktivitas seperti manusia. Contohnya : Ada seorang anak bilang huruf-huruf yang dilihat sedang menari. (Dalam film Like Stars On Earth)

Jika kita menganggap atau meneriaki anak itu bodoh atau malas, anak itu akan menjadi takut dengan dunianya atau takut dengan masa yang sedang ia jalani.

Anak itu tidak bodoh atau malas...

Banyak sekali anak penderita "DISLEKSIA" yang mengguncang dunia dan bahkan menciptakan dunianya sendiri... Yang banyak sekali dikenali oleh semua orang adalah Bapak Penerang Dunia yaitu Thomas Alva Edison.

Thomas Alva Edison yang biasa dipanggil dengan "Edison", kisahnya ini telah banyak menginspirasi kita semua.

Thomas Alva Edison yang lahir di Milan, Ohio pada tanggal 11 Februari 1847. Sewaktu masa kecilnya, keluarga nya serta dirinya pindah ke Port Huron, Michigan. Edison ini bukan anak yang berprestasi, guru-gurunya selalu mengeluh, karena nilainya itu selalu rendah, tidak bisa membaca dan memiliki gangguan pendengaran. Hingga akhirnya ibunya, Nancy Matthews Elliott memutuskan untuk mengajar anaknya sendiri di rumah, karena ibunya berprofesi sebagai guru juga. Semasa kecilnya, setelah ia keluar dari sekolah, Edison yang masih kecil lebih banyak berkreasi dan suka membedah hewan dan ia diajarkan oleh ibunya mengenai huruf dan angka. Edison itu rasa ingin tahunya bisa dibilang tinggi. Diumurnya yang ke 11, ia membuat laboratarium kimia yang masih sederhana yang lokasinya di ruang bawah tanah. (Bayangkan saja, aku dan kamu aja diumur 11 tahun masih bisanya cuma sekolah, main, makan, lalu tidur. Hehehe...)

Setelah 1 tahun kemudian, Edison berhasil membuat Telegraf dengan model primitif dengan biaya yang tinggi juga, semua itu bukan penghalang bagi Edison.


Karena jika kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, biaya itu akan lebih murah jika kita memiliki sifat yang rajin dan ingin tahu kita lebih besar.

Tahun 1861, pada saat itu pecahlah perang saudara antara negara bagian utara dengan selatan. Edison dengan idenya menerbitkan koran pertama di atas kereta api yang berguna untuk memenuhi kebutuhan orang akan suatu informasi. Barang yang dibeli itu harganya tidak murah yaitu sebuah alat cetak tua seharga US$12, dan membuat koran sendiri bernama Weekly Herald. Pada akhirnya korannya itu laku, ia pun mendapat US$400 dalam sehari pada umurnya yang ke 14 tahun.

7 Tahun kemudian, Edison mengalami kecelakaan, karena pekerjaannya sebagai operator telegraf di Boston. Sebagian waktunya masih dihabiskan untuk melakukan berbagai penelitian. Saat tahun 1868, ia itu menemukan sistem interkom elektrik, kemudian didaftarkan untuk mendapat hak paten pertamanya, tapi ruginya alat itu tidak laku dijual.

Lalu ia mengembangkan stock ticker dan menghasilkan US$40.000. Uang itu digunakan untuk membangun perusahaan dan laboratorium di Menlo Park, New Jersey. Dari situ sumber berbagai penemuan Edison dilahirkan, termasuk phonograph ditahun 1877.

Melihat dunia atau zaman ini semakin berkembang, Edison menyadari pentingnya lampu pijar untuk kebutuhan manusia saat di dalam kegelapan. Ia bahkan rela mengeluarkan uangnya sebesar US$40.000 untuk mencoba membuat lampu pijar selama 2 tahun.


Ia membutuhkan sekitar 6000 bahan dihabiskan, sebelum ia berhasil menemukan lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam pada tanggal 21 Oktober 1879 pada usia 32 tahun. Tapi bukan hanya lampu listrik saja, ia menemukan proyektor untuk film-film kecil. Dan tahun 1882, untuk pertama kalinya Edison memasang lampu listrik di jalan dan di rumah sejauh 1 km di New York. 

Beliau meninggal diusianya yang ke 84 tahun pada tanggal 18 Oktober 1931 di West Orange, New Jersey, Amerika, akibat komplikasi Diabetes.

Ada lagi kisah seorang pelukis yang terkenal dari Italia yang bernama Leonardo da Vinci, pelukis yang sangat terkenal dengan lukisannya yang bernama Mona Lisa. Leonardo menulis kalimat dengan terbalik sehingga hanya bisa dibaca dengan cermin.


Dan juga aktor yang terkenal di India yang bernama Abhishek Bachchan, karena film-film nya. Penggemarnya dan aku baru tahu kalau ia itu seorang penderita Disleksia. Gangguan yang dialami oleh Abhishek ini tidak membuat ia menjadi terpuruk, ia justru bangkit dan menjadi cermelang hingga saat ini. Akhirnya ia menikah dengan mantan Miss World 1994, di tahun 2007.


Agatha Christie seorang penulis dari Inggris. Ia mengakui bahwa ia terbilang "lambat" di lingkungan keluarganya. Ia sering kali kesulitan menulis dan mengeja. Ia berhasil melewati keterbatasan itu dan membuahkan hasil karya-karya yang diakui seluruh dunia.


Muhammad Ali, seorang petinju bahkan ia mengaku, ketika masih sekolah dulu guru-guru mengatai ia bodoh, karena tidak bisa membaca. Ia juga tidak diterima untuk bergabung militer, karena kemampuan bahasa yang buruk. Tapi ia membuktikannya bahwa ia hebat, dengan menjadi seorang petinju dengan frase legendarisnya : "Float like a butterfly and sting like a bee..."


Jangankan Muhammad Ali, bahkan John Lennon seorang personil band The Beatles yang melegenda itu ternyata penderita Disleksia dan bisa menjadi sukses, karena lagu-lagu nya. 


Steven Spielberg, seorang sutradara dan pembuat film Jurassic Park merupakan seorang penderita Disleksia. Ia telah melawan Disleksia dan masalah tersebut telah membuatnya sukses dan kuat.


Albert Einstein, seorang fisikawan yang merupakan dulunya penderita Disleksia, yang menemukan teori relativitas Einstein. Ia bahkan mengguncang dunia, karena rumus fisika nya yang cukup mengubah dunia.


Bahkan Henry Ford yang merupakan seorang pendiri Ford Motor Company dan dianggap menciptakan kelas menengah di masyarakat Amerika. Semasa kecilnya, Ford itu harus berjuang keras untuk bisa membaca dan menulis. Tapi, ia memiliki kemampuan untuk memperbaiki barang.


I just want to say, "People with dyslexia are not lazy or stupid". Tetapi mereka hanya membutuhkan metode belajar lain untuk mengenali huruf atau membaca. Dengan cara mengajak mereka untuk bermain sambil belajar, tapi dengan kelembutan dan kasih sayang. Anak-anak yang mengalami ini banyak sekali. Ia dianggap bodoh atau malas, tapi sebenarnya tidak, karena mereka itu membutuhkan guru yang bisa memberikan anak ini kasih sayang dan motivasi. Buktinya Thomas Alva Edison yang dianggap bodoh dan malas, tapi ia bisa menerangi dunia dengan ciptaan nya.

Kalau kalian tahu film Like Stars On Earth. Anak ini dianggap malas dan bodoh, itu tidak benar, bahkan salah, karena jalan pikirnya itu berbeda dengan anak-anak kebanyakan, ia juga penderita Disleksia, ia bahkan sangat suka melukis. Tapi orangtua nya mengirim ia ke asrama, tempat yang anak tidak inginkan atau tidak ingin pisah dengan ibunya, lalu memutuskan untuk berhenti melukis. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang guru yang penuh dengan kasih sayang dan mengajari ia dengan metode yang berbeda. Saat akhirnya ayahnya menyadari bahwa cara ayahnya yang salah.

Kita seharusnya mengatakan atau bertanya pada anak-anak, apa ada masalah? Atau menatap mata anak itu dan mengatakan dengan kelembutan, "Aku sangat mencintai mu, sayang. Katakan pada ibu dan ayah, apa masalahmu? Ada apa?"

Ketika anak itu memandang mata orangtua nya dengan kasih sayang, anak itu akan menjawab pertanyaan itu.

Orangtua tidak baik mengirimkan anaknya ke asrama, karena di asrama itu anak akan lebih menjauh dari orangtua. Karena orangtua akan lebih sibuk dalam mengurus pekerjaan mereka. Jika orangtua setiap minggu mengunjungi anak ini, itu akan mempermudahnya berkomunikasi dan mengirimkan kasih sayang yang layak.

Dan untuk kalian yang berprofesi sebagai guru, jika kalian memiliki murid yang penderita Disleksia, apa yang akan kalian lakukan? Dan metode apa yang membuat anak ini bisa membaca? Untuk kalian yang dulunya penderita Disleksia, cara apa yang membuat kalian bisa mengenali huruf dan membaca? Karena aku ingin tahu dan ini itu menarik buat aku. Dan siapa tahu saja metode kalian dapat menolong penderita Disleksia yang lainnya.

Mari kita menolong mereka...

Thank you very much...
Goodbye...

Love your life...

💗😇😉😏😚😄💕


Sumber :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Special My Birthday - Inspirational Stories From Victims Of Bullying (Let's Rise And Grow!!!) (Bullying Again) STOP BULLYING!!!

Pony - The Sad Story Of An Orangutan

Violence Against Women - Humans Are Unpredictable (Stop Violence Against Women)