My Voice About Justice For Children Experiencing Violence
Hello, everyone... Apa kabar? Semoga kalian menjadi lebih dewasa lagi dalam bersikap dan berpikir. Setiap kali aku bertemu dengan seseorang, yang aku lihat bukan penampilannya, tapi cara pandang dan pola pikir. Jika orang itu dewasa secara pemikiran, aku ingin menjadi temannya. Karena ia membuat aku menjadi lebih dewasa lagi. Aku adalah orang yang menghidari mereka yang gak baik buat aku, aku akan menjadi terbuka dan positif buat orang yang dewasa secara pemikiran.
Kata orang, "Yom, wajah lu polos banget." atau "Yomiii. polos banget sihh.", itu sudah biasa terdengar di telingaku hingga saat ini. Tapi aku gak polos orangnya, karena aku tahu bagaimana pola pikir seseorang. Jika orang itu baik, aku akan jauh lebih baik lagi, karena aku menghormati mereka. Tapi jika mereka jahat padaku, aku bakal udahan sama mereka yang ternyata jahat secara bersembunyi. You know what is good and bad for you.
Aku tidak akan pernah diam dalam hal kejahatan yang berkaitan dengan perempuan dan anak-anak. Bagiku, yang paling buat aku sedih adalah kejahatan berkaitan dengan anak-anak. Siapa pun yang pernah melakukan kekerasan terhadap anak-anak, aku sampai detik ini berharap untuk diberikan jawaban kayak,
"Kenapa kamu melakukan hal ini terhadap anak-anak yang masih polos dan secara pemikiran masih suci?"
Dan teruntuk siapa pun yang melakukan hal ini, aku harap kamu gak bisa tidur dan selalu dimimpikan oleh anak-anak hingga kamu menyesali perbuatan kamu.
Okay, aku ingin menanyakan satu hal pada kalian semua sebagai orang dewasa.
"Apakah kita pantas disebut sebagai orang dewasa, jika kita melakukan kejahatan atau kekerasan terhadap anak-anak? Dan untuk apa kita membangun lembaga pendidikan itu bagi anak-anak?"
Secara psikologis, anak-anak yang dipaksakan untuk menjadi dewasa akan lebih tertutup dan tidak percaya pada diri mereka dan dunia ini. Aku gak bisa membayangkan lembaga pendidikan bisa melakukan hal sekejam ini pada anak-anak, aku benar-benar tidak bisa membayangkan betapa sedihnya mereka saat mereka di sekolah. Aku bisa mendengarkan tangisan mereka lewat berita tentang mereka yang masih polos banget.
Bahkan sebagai orang dewasa, kita seharusnya melindungi mereka dan menyelamatkan mereka dari kekejaman dunia ini. Jika kamu ga tahu, pada tahun 2023 lalu itu data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) menunjukkan bahwa jumlah jenis kasus kekerasan terhadap anak mencapai 24.158 kasus yang dilaporkan sepanjang 2023. Dari jumlah tersebut, jenis paling banyak adalah kasus kekerasan seksual, yakni 10.932 kasus. Bayangkan mereka semua bersuara dihadapan kamu sendiri seolah-olah kamu yang melakukan kesalahan, karena tidak bisa menyelamatkan mereka.
Apa fungsi kita sebagai orang dewasa? Apakah kita harus tutup mata?
Tolong banget buat orang-orang dewasa yang merasa dirinya dewasa, karena ini bukan soal anak ini adalah anak yang nakal, tapi soal moral dan hati nurani.
Tolong banget juga buat orang-orang dewasa yang merasa dirinya dewasa secara sadar untuk memanusiakan manusia lainnya dari anak-anak yang usianya bayi sampai remaja.
Aku masih memiliki inner child yang memang tidak biasa untuk orang-orang yang merasa dirinya dewasa. Aku suka bermain sama mereka, karena aku merasa kebahagiaanku ada di mereka. Aku bisa tertawa dan memeluk mereka, karena mereka adalah aku di masa lalu. Kayak, "Hello, aku pernah sekecil mereka dan ingin bermain dengan bahagia seperti anak pada umumnya."
Karena itu aku minta suara kalian untuk anak-anak yang mengalami kekerasan. Bagi kalian yang pernah menjadi korban orang dewasa, tolong untuk bersuara.
Terima kasih...
Love your life...
Sumber :
Komentar
Posting Komentar