Violence Against Women - Humans Are Unpredictable (Stop Violence Against Women)

Hi, guys... Assalamualaikum / Shalom / Salam sejahtera bagi kita semua / Om Swastyastu / Namo Buddhaya / Salam Kebajikan... ( : (Karena toleransi, hehehe...) Anyway, how are you today? Aku berharap kalian baik-baik saja dan sehat selalu. Jangan jadi aku, karena aku akan dioperasi nantinya, tapi aku gak tahu jadi atau gak. Aku berharap sesuatu hal baik akan terjadi pada diriku, aku telah menemukan seseorang yang bisa mengajariku cara mencintai tanpa memiliki. Karena setelah adanya ia dalam hidup aku, aku bisa semakin lebih positif dan bisa menjadi diri aku. Selama ini, aku tidak bisa menemukan pria yang mau berteman atau menghargai aku. Tapi aku harus jaga perasaan aku, karena aku tidak bisa memprediksi seseorang. Aku benar-benar bisa menjadi diriku lagi yang postif. Untuk orang itu, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk semuanya dan tetaplah jadi diri kamu yang baik dan dewasa.    ( :

Okay, kita masuk ke topik...


Akhir-akhir ini ada banyak hal yang terjadi, karena semua itu tidak bisa diprediksi atau mengenal. Aku gak tahu apa yang sebenarnya terjadi dibalik itu semua, tapi jika kekerasan terhadap wanita itu tidak bisa dibenarkan. Kasus yang baru saja heboh yaitu tentang KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dialami oleh Mantan Atlet Anggar yang dilakukan oleh suaminya sendiri. Aku takut untuk menyebut namanya siapa, tapi aku harap kita bisa belajar bahwa manusia itu tidak bisa ditebak. Kasus ini emang heboh banget, karena tidak bisa dibenarkan tindakan dari sang suami.

Faktanya, ada faktor penyebab dari KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga, antara lain yaitu rendahnya kesadaran hukum, budaya patriarki, campur tangan pihak ketiga, bermain judi, ekonomi yang rendah / kemiskinan, dugaan adanya perselingkuhan, pernikahan dini dan perbedaan prinsip.

Budaya Patriaki adalah ideologi bagaimana laki-laki yang harus mendominasi atau memegang kendali. Sebenarnya dari yang aku pernah lihat, banyak perempuan yang menjadi ibu rumah tangga, karena terpaksa untuk mengurus anak atau pun menjadi pilihannya. Kalau aku lihat dari kasus yang terjadi akhir-akhir ini, sebenarnya gak masalah langsung nikah atau ta'aruf, tapi sebelum mengambil keputusan itu harus dipikirkan secara matang, karena pernikahan itu bukanlah yang seperti yang ada di negeri dongeng. Karena aku yakin bahwa banyak banget rintangan atau masalah yang akan dihadapi setelah menikah.

Aku yakin pernikahan itu bukan suatu hal yang mudah, karena adanya ikatan janji dan sumpah pernikahan. Pernikahan itu bukan cuma penyatuan 2 belah pihak yang saling mencintai, tapi penyatuan 2 keluarga yang seharusnya bisa bijaksana dalam melayani dan melindungi satu sama lain, yang seharusnya membuat mereka belajar untuk menerima kekurangan dan masa lalu.

Manusia itu ternyata emang sulit untuk diprediksi, karena jika kamu lihat kasus KDRT yang baru-baru ini terjadi, suaminya dikenal sebagai sosok yang lembut dan taat dalam beribadah. Tapi ternyata setelah 5 tahun pernikahan, kita baru diperlihatkan wujud aslinya.

Menurut aku, itu hanya akan menjadi sia-sia. Percuma jika ia rajin melakukan ibadah, ia memamerkan perbuatan baiknya di Instagram atau TikTok, tapi jika ia memperlakukan wanita seperti binatang itu hanya akan menjadi sampah, apalagi jika wanita nya yang seperti aku. Kalau aku yang ada diposisi seperti itu, aku udah mati duluan sih. Karena aku gak bisa menahan rasa sakit itu sendirian.

Mungkin kalau kamu manusia, tunjukkan bahwa kamu bisa memanusiakan manusia lainnya tanpa menunjukkan bahwa kamu rajin beribadah ke media sosial kamu. Manusia itu emang benar-benar sulit untuk menunjukkan jati dirinya pada orang yang tidak dikenal atau tidak dekat.

Aku baru sadar kenapa banyak sekali series atau film romantis yang mengarah ke pernikahan seperti "Santri Pilihan Bunda" yang banyak ditonton oleh masyarakat. Penyebabnya adalah menurunnya angka pernikahan di Indonesia.

Melansir dari laman resmi Universitas Airlangga (Unair), berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2024, angka pernikahan di Indonesia semakin menurun. Ada beberapa daerah yang mengalami fenomena ini yaitu DKI Jakarta mengalami penurunan dengan angka 4.000, untuk Jawa Barat mengalami penurunan sebanyak 29.000, kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Jawa Tengah dengan angka 21.000 dan Jawa Timur 13.000. 

Berdasarkan data dari BPS menjelaskan bahwa jumlah pernikahan di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.577.255. Dibandingkan dengan tahun 2022, angka tersebut turun sebanyak 128.000. Sedangkan angka pernikahan Indonesia dalam satu dekade terakhir turun sebanyak 28,63%.

Aku benar-benar berharap bahwa tidak ada kasus KDRT lainnya yang terjadi, karena aku juga wanita yang sebenarnya tuh takut untuk menikah dan lemah, jika aku terjebak dalam posisi yang benar-benar tidak aku sangka.

Okay... That's for you...
Aku selalu bilang bahwa orang yang tidak bisa menghormati wanita itu bukanlah manusia. Dan aku bertanya-tanya, bagaimana manusia bisa dilahirkan dan dibesarkan menjadi sejahat dan sekejam ini? Apalagi keluarganya membela anaknya yang sudah jelas salah.

So, for you girl...
Jadilah manusia yang kuat...
Karena kamu berharga...
Jika kamu diperlakukan seperti hewan, maka bersuaralah atau lawanlah...

So, for you boy...
Jadilah manusia yang memanusiakan manusia lainnya...
Belajarlah untuk menerima kekurangan dan kelemahan wanita yang menerimamu...
Kami sebagai wanita menganggap kalian sebagai pahlawan untuk kami...

Love yourself...
Love your life...

See you...

From - heart -

Sumber :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Special My Birthday - Inspirational Stories From Victims Of Bullying (Let's Rise And Grow!!!) (Bullying Again) STOP BULLYING!!!

Pony - The Sad Story Of An Orangutan