About Bullying Again - Give Your Voice (Bullying Is Never Okay)
Hi... I am back for you, guys. Anyway, bagaimana kabar dan hari kalian? Aku harap tidak ada masalah, karena aku ingin sekali bisa berbahagia. Jadi aku sempat menonton drama Korea yang judulnya The Glory, aku langsung takut hal ini bisa terjadi pada ku, karena aku adalah anak berkebutuhan khusus yang pernah mengalami pembullyan. So, aku ingin kalian pemikirannya lebih terbuka lagi...
Pembullyan dapat terjadi dimana saja dan tidak mengenal usia, karena aku yakin banyak sekali orang-orang yang berpikir bahwa si korban ini tidak akan sakit mentalnya. Aku sadar orang-orang yang memang melakukan pembullyan terhadap korban ini merasa dirinya yang paling berkuasa dan paling kaya. Sudah jelas dipastikan orangtua dari pelaku pembullyan malah mendukung anaknya, bukan memarahi anak nya. Karena hal inilah, banyak sekali anak-anak yang semakin di-bully oleh anak-anak mereka. Anak-anak mereka pastinya akan merasa dirinya paling berkuasa, bahkan mereka tidak tahu anak-anak mereka dapat melakukan pelecehan terhadap si korban bullying tersebut.
Aku semakin sadar bahwa banyak anak yang kurang kasih sayang dari orangtua mereka, mungkin karena mereka tidak mendapatkan kasih sayang selayaknya, pelaku bullying akan merasa bahwa mereka itu semakin berkuasa lagi terhadap sang korban. Pada akhirnya banyak sekali anak yang mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari pihak sekolah. Pihak sekolah bahkan mengeluarkan si korban bullying ini, bukan malah menghukum si pelaku bullying tersebut. Lebih kejam lagi, pihak sekolah bahkan menyuruh pelaku untuk melakukan hal tidak manusiawi pada sang korban. Akhirnya aku lebih berpikir ternyata banyak pihak sekolah yang lebih memilih si pelaku daripada sang korban. Bahkan korban tidak bisa berbuat apapun untuk membela dirinya dan menghukum pelaku pembullyan yang sudah jelas merusak mental mereka. Karena hal ini adalah pemicu dari korban yang frustasi dan akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Ketika semua orang tahu anak ini di-bully, akhirnya orang-orang menyalahkan pelaku pembullyan. Memang sudah seharusnya seperti itu, tapi sebelum ia meninggal, tidak ada satu pun orang menanyakan keadaannya dan ia membutuhkan tangan seseorang untuk menolongnya. Mereka bertanya pada orang-orang sambil menangis, "Kemana saja kalian semua? Kalian tidak tahu bahwa aku butuh bantuan...".
Sebenarnya mereka ingin melawan, tapi mereka takut, jika pelaku menghancurkan mereka dengan begitu banyak luka. Mereka hanya bisa menulis surat dan mencurahkan pengalaman mereka dalam diary mereka, karena aku pernah mengalaminya dan pernah menuliskan harapan yang tidak bisa diwujudkan. Aku tahu apa yang mereka rasakan, sangat sakit. Ada banyak luka yang tidak bisa disembuhkan, luka di tubuh mereka, luka di mental mereka dan luka di hati mereka. Luka di tubuh mereka bisa saja sembuh, tapi jika luka itu akan membekas, pastinya tubuh mereka akan jauh lebih sakit.
Aku harap dengan memberikan kata-kata semangat dan nasihat yang baik dapat menyembuhkan luka mereka, tapi tidak ada yang peduli pada mereka. Satu kata saja sudah membuat mereka jauh lebih baik dan bahagia. Aku ingin kalian mendengarkan suara mereka dari aku dan berikan suara kalian juga...
So, give your voice...
Hear our voice...
Love yourself...
Love your life...
Bye...
💓
Komentar
Posting Komentar