My Bullying Story (STOP BULLYING)

Hello, everyone... How are you today? Aku berharap kalian masih sehat dan senang. Jika kalian sedang mengalami masalah, lebih baik cepat diselesaikan dengan cara kalian sendiri. Kita akan memulai dengan cerita bullying yang pernah aku lewati. Orang yang pernah membully aku itu banyak, dari orang yang aku sukai sampai orang yang ingin aku percaya. Sosok itu masih menghantui aku. Tapi aku tidak ingin menyebutkan nama mereka, karena tidak ingin terlibat masalah lagi dengan mereka.


Waktu pertama kali aku dibully, aku merasa mereka hanya bercanda. Mereka menertawakan diriku yang memiliki kekurangan. Mereka sering menyebutku sebagai "Omnyong", mengatai aku "Jelek" dan mengatai aku "Aneh". Ya, aku rasa aku memang aneh dengan dunia ku sendiri. Banyak sekali korban bullying berakhir tragis, tapi aku merasa aku harus bisa menahannya. Semua omongan dari teman-temanku akhirnya aku tahan hingga aku lulus. Aku memang suka mencari perhatian, karena beberapa teman-temanku sering sekali membully ku. Aku masih ingat wajah mereka, betapa sombongnya mereka. Aku ingin mereka tahu kalau aku seperti ini... Aku adalah aku.

Hidupku dipenuhi dengan obat-obatan, banyak obat yang harus aku minum ketika aku masih kecil. Mereka yang menghina ku tidak mengetahui apapun. Apa yang harus aku lakukan untuk mereka? Aku banyak sekali memberikan mereka cokelat untuk perdamaian, tapi aku merasa bodoh. Mereka malah semakin menjauh. Ketika aku bertanya pada mereka, apa salah ku? Mereka tidak memberikan ku jawaban. Mereka menjauhi ku, semakin jauh.

Jika mereka membaca isi hatiku, apakah mereka tidak melakukan ini? Aku ingin menjadi normal sama seperti mereka. Tapi itu hanya sebatas impian saja...

Ketika aku menuliskan ini semua, aku merasa ingin menangis, ingin menjauh dan merasa bahwa aku tidak pantas. Ternyata semua itu adalah kesalahan ku sendiri, yang ingin menjadi normal.

Akhirnya aku bertemu dengan seseorang, tapi orang yang aku kira baik ternyata melecehkan ku dengan bibir nya. Ia adalah orang yang sangat jahat, bermuka dua. Sekarang aku telah mengikhlaskan ia untuk pergi jauh dari kehidupan ku. Aku tidak tahu, apakah ia akan membenci aku? Aku tidak mempedulikan hal ini lagi...

Banyak anak yang seperti aku, aku hanya ingin melindungi mereka dari kehancuran. Aku hanya ingin mereka melupakan apa yang terjadi pada mereka. Aku ingin menghapus mimpi buruk mereka.

Mereka seperti kupu-kupu yang terbang menjauh dari bunga karena butuh nektar, lalu kembali ketika hanya butuh. Bagiku mereka seperti itu... Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku butuh teman. Aku bermimpi buruk setiap kali mendengar ucapan mereka yang sangat jahat.

Aku bukan seseorang yang kuat, aku lemah ketika sendirian.

Jadi itulah kenapa aku seperti ini...

Mulai sekarang aku mencoba untuk belajar...

Aku menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya...

Dari pengalaman ku, aku belajar... Apapun yang terjadi, lebih baik kamu mengungkapkannya pada mereka. Menangislah ketika kamu ingin menangis. Marahlah ketika kamu ingin marah. Teriaklah atau tulislah, jika itu memang diperlukan. Tidak peduli siapa pun kamu... Mau kamu tidak memiliki tangan dan kaki atau tidak bisa bicara atau tidak bisa mendengar, kita semua memiliki hak untuk hidup... Tutupilah telinga mu, jika mereka menghina mu. Lalu berjalanlah dengan percaya diri. Karena percaya diri itu sangat penting. Ketika kamu bertemu dengan orang-orang baru dan menunjukkan dirimu pada dunia, maka orang-orang akan mengakui mu. Tidak peduli jika ada orang yang menghinamu atau melecehkan mu, tapi ada orang yang telah mengakuimu yaitu dirimu sendiri, karena kamu sangat berharga untuk dirimu. Jangan menjadi orang yang jahat untuk diri sendiri, lihatlah betapa indahnya dunia.

Because you are valuable in the eyes of the right people...

Love yourself...

And love your life...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Special My Birthday - Inspirational Stories From Victims Of Bullying (Let's Rise And Grow!!!) (Bullying Again) STOP BULLYING!!!

Pony - The Sad Story Of An Orangutan

Violence Against Women - Humans Are Unpredictable (Stop Violence Against Women)